Senin, 02 September 2019

GUNUNG KELUD


Gunung Kelud yang berada di wilayah Kediri dan Blitar ini memiliki ketinggian 1731 mdpl. Gunung yang sempat diperebutkan kepemilikannya antara 2 kabupaten tersebut kini telah menjadi destinasi wisata yang cukup menarik khususnya di daerah Jawa Timur. Gunung yang berpredikat gunung paling mematikan di Jawa, dalam catatan sejarah telah menewaskan 5000 orang lebih ini memiliki beberapa destinasi menarik di dalamnya diantaranya Anak Gunung Kelud, Pemandian air panas dan Terowongan Lahar.

Catatan perjalanan Gunung Kelud (Semua Foto dan Video) kali ini dilakukan sebelum terjadinya erupsi / letusan pada tanggal 13 Februari 2014.

Untuk dapat mencapai Gunung Kelud dapat kita capai dari beberapa kota di Jawa Timur. Perjalanan kurang lebih 4 - 5 Jam dari Surabaya atau hanya sekitar 2 - 3 jam dari kota Kediri. Kali ini perjalanan saya tempuh dari ibukota Jawa Timur. Menempuh perjalanan menyusuri jalanan dari kota Surabaya selama 5 jam. Jalanan tampak ramai kala itu tapi tak menyurutkan asa untuk mengunjungi Gunung paling mematikan di pulau jawa ini. Petunjuk arah setelah memasuki wilayah kediri pun terlihat sudah cukup baik, di beberapa titik tampak petunjuk arah menuju Gunung Kelud ini. Akhirnya kami sampai di kaki Gunung Kelud. Jalan yang tersedia cukup lebar dan beraspal mulus. Jalan pun naik turun berkelak kelok dengan jurang jurang yang siap menerima kehadiran kita jika kita tidak waspada dan berhati hati dalam berkendara.

Sudah Gunung Mana Sajakah??
Tidak ada perijinan khusus jika kita ingin berkunjung ke Gunung Kelud, dikarenakan gunung ini telah disulap menjadi tempat destinasi wisata yang menarik dan dapat dikunjungi siapapun juga. Tidak perlu skill pendakian khusus untuk menyapa keindahannya. Siapapun dapat menikmati keindahan alam di gunung ini. Pengunjung akan ditarik retribusi tiket sesuai yang telah ditentukan di gerbang pos masuk kawasan wisata Gunung Kelud sebesar 10 ribu tiap orang, kalau tidak salah.

--- Mysterious Road ---

Mysterious Road
Inilah salah satu keunikan dari Gunung Kelud, adanya Jalan misteri. Untuk mengetahui tempat ini cukup gampang dikenali karena di pinggir jalan telah dibangun sebuah Gapura yang akan menunjukkan keberadaandari Mysterious Road, Di gapura ini juga telah lengkap dengan tata cara jika kita ingin menikmati sensasi berkendara di jalan ini. Jalan ini adalah sebuah tempat yang memiliki keunikan karena gravitasinya. Jika anda ingin membuktikannya, pastikan bahwa keadaan cukup sepi dan aman dari kendaraan lainnya, kemudian matikan kendaraan anda dengan porseneling netral (nol). Kemudian rasakan kendaraan anda akan bergerak sendiri tanpa bantuan mesin walaupun keadaan jalan menanjak.

Melanjutkan perjalanan kembali kita akan jalanan akan semakin naik turun dengan kelokan kelokan tajam, disini keahlian kita dalam berkendara akan cukup diuji. Tapi tenang saja jalanan sangat mulus dan lebar. Tampak dari jauh dinding kaldera Gunung Kelud tampak gagah menyapa kedatangan kita.Suhu dingin pun mulai membelai lembut tubuh kita. 

Sepanjang Perjalanan
Sampai di Parkir Kawasan Gunung Kelud tak membuang waktu kita segera berjalan menuju puncak kaldera. Fasilitas di kawasan ini sudah cukup lengkap terdapat jejeran warung yang menjajakan berbagai kuliner pengganjal perut, musholla dan MCK pun tampak terawat. Dan bahkan pada saat ini Kawasan wisata Gunung Kelud ini sedang genncar gencarnya dipromosikan oleh Kabupaten Kediri sebagai Wisata malam Kelud. Yang saya perhatikan sudah banyak instalasi listrik yang terpasang disekitaran Anak Kelud dan sepanjang jalan setapak di kawasan ini, dan saya pun sempat membayangkan keindahan Gunung Kelud pada malam hari, namun sayang pada kesempatan kali ini saya belum sempat menikmatinya karena keterbatasan waktu yang ada. Sebagai gantinya saya ambilkan satu foto yang saya dapatkan dari google akan keindahan Kelud malam hari.

Gunung Kelud Malam hari (Sumber)

Dalam perjalanan kita akan melewati sebuah terowongan panjang yang menembus dinding kaldera. Terowongan ini dibangun pada jaman Belanda untuk membuang air dari dalam kawah gunung kelud. Banyak terowongan buatan belanda di dalam kaldera kelud ini sampai sekarang pun masih berfungsi sama. Kenapa ada terowongan terowongan di badan Gunung Ini berikut saya ceritakan sedikit sejarah letusan dari Gunung Kelud yang saya ambil dari beberapa sumber.



---Sejarah Letusan ---

Gunung ini memiliki tinggi 1.731 mdpl dengan bentuk strato dan masuk ke dalam kategori gunung berapi aktif tipe A dengan letusan eksplosif. Sepanjang sejarahnya, Gunung Kelud sudah beberapa kali meletus seperti pernah terjadi pada tahun 1586, 1919, 1951, 1966, dan 1990. Dengan melihat pola letusan tersebut, para ahli menyimpulkan jika Kelud memiliki siklus 15 sampai 30 tahun untuk meletus. Letusan Gunung Kelud yang paling banyak menimbulkan korban jiwa adalah letusan di tahun 1586 dengan jumlah korban meninggal mencapai 10.000 jiwa. Kebanyakan korban yang meninggal oleh letusan Kelud karena terseret oleh lahar letusan. Hal itu bisa terjadi karena kawah Gunung Kelud berisi air dan membuat letusan yang terjadi mengeluarkan air lalu mengalir deras menuju desa-desa yang sungainya berhulu di Kelud.

Pada tahun 1905, suatu tanggul dibangun oleh administrasi lokal Belanda sepanjang sungai Badak untuk mengalihkan lahars ke kota Blitar. Ketika letusan yang berikutnya terjadi, tanggul ini terbukti tidak efektip dengan dihanyutkan oleh lahar letusan 1919. Lahar 1919 yang menempuh perjalanan sejauh 38 kilometer kurang dari suatu jam dan menghancurkan suatu wilayah lebih dari 15,000 hektar, membinasakan ratusan kampung dan membunuh 5160 orang. Letusan yang dramatis pada bulan Mei 1919 ini mendasari Survey Vulkanologi untuk memutuskan tugas yang pertama untuk mengalirkan air danau kawah melalui suatu terowongan.

Variasi Kontur Kawah Gunung Kelud (Sumber)

Pekerjaan engineering dimulai pada September 1919 dan perlu beberapa tahun untuk diselesaikan. Rencana awal adalah menggali suatu terowongan sepanjang 955m. Ketika pekerjaan dimulai, danau kawah masih kering dan penggalian terowongan dimulai dari kedua sisi dari dinding kawah (Bemmelen van, 1949). Oleh karena temperatur yang tinggi yang di area kerja penggalian (46°C), terowongan waktu itu belum diselesaikan di 1923. Pada waktu itu danau kawah telah separuh penuh (22 juta m3). Suatu banjir lumpur dan kerikil yang mendadak memenuhi terowongan membunuh lima pekerja, sehingga pekerjaan dihentikan. Rencana baru diputuskan untuk menurunkan level danau secara progresif dengan pengeboran 7 terowongan paralel dan menggunakan suatu pipa sifon untuk mengalirkan air danau. Pekerjaan ini akhirnya diselesaikan th 1926 dan sukses menurunkan volume danau sampai kurang dari 2 juta m3. Kelud mungkin merupakan salah satu yang pertama dan contoh yang paling ambisius dari suatu pekerjaan rancang-bangun yang dibuat di suatu gunung api untuk mengurangi ancaman dari suatu danau kawah.

Proyek Pembuatan Terowongan Lahar Gunung Kelud (Sumber)

Aktivitas gunung ini meningkat pada akhir September 2007 dan masih terus berlanjut hingga November tahun yang sama, ditandai dengan meningkatnya suhu air danau kawah, peningkatan kegempaan tremor, serta perubahan warna danau kawah dari kehijauan menjadi putih keruh. Status "awas" (tertinggi) dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sejak 16 Oktober 2007 yang berimplikasi penduduk dalam radius 10 km dari gunung (lebih kurang 135.000 jiwa) yang tinggal di lereng gunung tersebut harus mengungsi. Namun letusan tidak terjadi.

Bekas Terowongan Lahar

Akibat aktivitas tinggi tersebut terjadi gejala unik dalam sejarah Kelud dengan munculnya asap tebal putih dari tengah danau kawah diikuti dengan kubah lava dari tengah-tengah danau kawah sejak tanggal 5 November 2007 dan terus "tumbuh" hingga berukuran selebar 100 m. Para ahli menganggap kubah lava inilah yang menyumbat saluran magma sehingga letusan tidak segera terjadi. Energi untuk letusan dipakai untuk mendorong kubah lava sisa letusan tahun 1990.

Sebelum Letusan Tahun 2007

Setelah Letusan Tahun 2007
Oke.. begitulah catatan sejarah dari Gunung paling mematikan di pulau jawa ini. Melangkah keluar dari terowongan kita akan langsung masuk di kawasan dasar kaldera Kelud. Dari sini kita dapat menikmati tebing kaldera kelud yang mempesona. tebing ini tampak kokoh dan seakan menyimpan cerita besar di masa lalu akibat letusan besarnya. 

Indahnya Kaldera Kelud
Melangkah kembali kita akan menemui sebuah pertigaan dengan penunjuk arah yang lengkap, dimana kalau kita berbelok ke kiri kita akan menuju Gardu pandang di atas kaldera dan lurus adalah menuju anak gunung kelud. Kami mengambil arah lurus untuk menikmati fenomena anak kelud terlebih dahulu. Tak lama berjalan nampak anak kelud dengan warna hitam gagahnya menyambut kedatangan kami. Dan inilah keindahan dari dasar Kaldera Gunung Kelud. 



Setelah puas menikmati keindahan dari dasar kaldera dan melepas lelah setelah perjalanan panjang menempuh perjalanan kami putuskan untuk segera naik ke Gardu pandang. Untuk menuju gardu pandang ini kita harus menapaki ratusan anak tangga. Kemiringan trek ini bervariasi antara 45 - 60 derajat. Perjalanan yang kami tempuh 40 menit dari bawah, memang tak sebegitu jauh tapi sangat menguras tenaga. Anak tangga yang mirip dengan yang ada di Bromo namun dengan tanjakan yang lebih kejam dan sekilas jika dilihat dari atas berkelak kelok seperti di Tembok Cina.



Setelah melahap ratusan anak tangga dengan jantung yang berdegup kencang akhirnya kami dapat menikmati keindahan Gunung Kelud dari ketinggian. Memang ketinggian itu memberikan pesona yang tak ada tandingannya. Dari sini kita dapat melihat secara 360 derajat keindahan gunung ini. Dinding dinding kaldera yang hijau menyejukkan mata, Anak gunung kelud tampak dibawah sedikit mengeluarkan asap fumarol, Kabut dingin pun menerjang tubuh kami yang tampak kecil di alam yang megah ini.


0 komentar:

Posting Komentar