Latar sejarah struktur kuno ini disebutkan dalam Prasasti Pucangan, yang ditemukan di Gunung Penanggungan, pada satu sisi bertulisan Jawa Kuno dan satu sisi bertulisan Sansekerta.
Pada bagian tulisan Jawa Kuno menyebutkan bahwa pada tanggal 10 paro terang bulan kartika 963 saka (6 November 1041) Airlangga yang bergelar Sri Maharaja Rakai Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawiramottunggadewa, memerintahkan agar daerah-daerah pucangan, Brahem dan Bapuri dijadikan sima untuk kepentingan sebuah pertapaan yang telah didirikannya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi janjinya ketika Pulau Jawa mengalami pralaya sebagai akibat serangan Raja Wurawuri yang menyerbu lawan pada tahun 938 saka (1016) dan mengakibatkan raja yang memerintah sebelumnya berikut beberapa pejabat tinggi lainnya tewas.
0 komentar:
Posting Komentar