gunung arjuno - merupakan gunung yang berada di pasuruan,jawa timur yang mempunyai ketinggian 3.339 mdpl.sejak jaman kerajaan majapahit sudah menjadi gunung pemujaan.di gunung ini banyak terdapat patung pemujaan atau arca,candi dan lain-lain yang mana itu merupakan peninggalan kerajaan majpahit dan itu bisa ditemukan lewat jalur purwosari kecamatan purwodadi,kabupaten pasuruan,
Terdapat beberapa gunung yang berada di sekitar gunung arjuno diantaranya adalah : gunung arjuno(3339 mdpl). gunung kembar II (3126 mdpl),gunung welirang (3156 mdpl) gunung ringit (2477 mdpl).gunung.
Rute menuju gunung arjuno
• Jalur Lawang
• Jalur Purwosari
• Jalur Batu
• Jalur Tretes
Keangkeran gunung arjuno
Kali ini sobat saya akan menceritakan keangkeran gunung arjuno,jadi sobat harus berhati-hati dengan pendakian arjuno sebelum mendaki ahrus perbaiki niat dulu hilangkan rasa niat untuk kejelekan,oke sobat langsung sajasaya akan ceritakan keangkearan gunung arjuno – welirang,diantaranya sebagai berikut :
• Alas Lali Jiwo
Pada saat anda sebelum sampai puncak anda pasti akan melewati tempat yang terkenal angker di telinga pendaki yaitu tempat yang sering disebut masyarakat sekitar sebagai Alas Lali Jiwo atau berati hutan lupa diri.menunrut kepercayaan setempat,orang yang mempunyai ras niat jahat,jika melewati daerah ini akan tersesat dan lupa diri.
Konon kata para pendaki dan ahli spiritual memang daerah alas lali jiwo ini memang banyak dihuni jin dan mahkluk gaib.para pendaki sering mendengar suara gamelan dan kemudian menghilang dan biasanya orang yang mendengar suara gamelan saat para pendaki kecapean terus ngecamp atau break disana. Konon pendaki tersebut dibawa untuk dikawinkan dengan bangsa jin daerah tersebut.
Menurut mitos, para pendaki juga tidak boleh melanggar beberapa larangan, seperti pendaki tidak boleh berjumlah ganjil, tidak boleh memakai baju merah ( warna merah dominan ), dan tidak merusak situs - situs petilasan Kerajaan Majapahit yang tersebar di area pendakian Gunung Arjuna tersebut
• Arjuna
Menurur masyarakat setempat, Arjuna pernah melakukan pertapaan di sebuah gunung dengan sangat khusyuk semala berbulan - bulan. Kemudian tubuhnya mengeluarkan sinar dan memiliki kekuatan yang luar biasa, hingga membuat Kahyangan kacau.
Kawah Condrodimuko menyemburkan laharnya, Bumi berguncang, petir menggelegar di siang hari, hujan turun dan menimbulkan banjir, dan gunung tempat Arjuna bertapa terangkat ke langit. Para Dewa yang khawatir, maka melakukan tindakan untuk menghentikan pertapaan dari Arjuna tersebut.
Kemudian Batara Ismaya diturunkan ke Bumi dengan menjelma menjadi Semar. Dengan kesaktiannya, Semar memotong puncak gunung tempat Arjuna bertapa dan melemparkannya ke tempat lain. Kemudian Arjuna terbangun dari pertapaannya dan mendapat nasehat dari Semar untuk tidak melakukan pertapaan lagi. Kemudian tempat pertapaan tersebut disebut Gunung Arjuna, dan potongannya diberi nama Gunung Wukir.
• Pasar Dieng
Bagi pendaki ketika ketika menuju puncak gunung arjuno,dipercaya dengan adanya pasar dieng atau yang sering disebut oleh masyarakat setempat dengan pasar hantu.wilayah pasar dieng ini banyak makam para pendaki gunung yang pernah meninggal di gunung ini.wilayah ini tergolong luas dan biasanya paraa pendaki sering melakukan istirahat dan ngecamp.
Usut punya usut pernah ada pendaki yang ngecamp diwilayah tersebut untuk bermalaman sebelum menuju puncak.dan pada malam hari itu pula sering para pendiki dikejutkan dengan suana yang ramai di luar tendanya
Pendaki tersebut dikabarkan berkeliling pasar dan membeli sebuah jaket. Kemudian ia kembali ke tenda, dan besok pagi ketika ia bangun; wilayah sekitar tendanya sepi tidak ada orang satu pun dan tidak ada bekas - bekas pasar. Jaket yang dibelinya masih ada, namun uang kembalian yang diberikan oleh pedagang pasar tersebut berubah menjadi daun.
• Acara Ngundhuh Mantu
Cerita mistis di Gunung Arjuna memang kerap terdengar dan sudah menjadi bahan pembicaraan masyarakat sekitar, seperti tentang adanya lantunan musik Ngundhuh Mantu. Para pendaki atau penambang belerang kadang mendengar Ngundhuh Mantu, yaitu suara gamelan Jawa untuk acara pernikahan.
Menurut masyarakat, jika mendengar Ngundhuh Mantu maka lebih baik tidak meneruskan pendakian ke puncak Gunung Arjuna tersebut; karena jika memaksa meneruskan pendakian maka si pendaki biasanya akan tersesat dan hilang.
berikut tentang foto teman saya yang udah ke gunung arjuno
Oke sahabat MariBolangYuk terimakasih
Jumat, 30 Agustus 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar